Silaturahmi Syawal & Halal Bihalal 1446 H
“Dengan Konsolidasi Syawal, Kita Wujudkan Standarisasi Interaksi”
Dumai, 26 April 2025 – Dalam semangat melanjutkan ruh Ramadhan dan memperkuat soliditas barisan dakwah, DPW Hidayatullah Riau bersama PW Muslimat Hidayatullah Riau menggelar acara Silaturahmi Syawal dan Halal Bihalal 1446 Hijriyah di Kampus Madya Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai. Dengan mengusung tema “Dengan Konsolidasi Syawal, Kita Wujudkan Standarisasi Interaksi” acara ini menjadi forum penting dalam mempererat ukhuwah dan menata langkah perjuangan ke depan secara lebih terstruktur, terukur, dan terstandar.
Acara ini menghadirkan seluruh jajaran DPD Hidayatullah se-Riau, para kader, simpatisan, serta delegasi Muslimat Hidayatullah dari berbagai wilayah yang tergabung dalam PD Mushida se-Riau, serta Ummahat dan Annisa Hidayatullah se-Riau. Momentum Syawal ini dimanfaatkan sebagai sarana strategis dalam menyambung hati dan memperkuat komitmen jamaah menuju masyarakat Qur’ani yang madani.
Outbond Keluarga: Membangun Kekuatan Jama’ah dari Unit Terkecil
Kegiatan diawali sejak pagi hari dengan outbond keluarga, yang bertujuan membina kekompakan dan sinergi antar kader dan keluarga dalam suasana yang santai namun sarat nilai. Permainan dan tantangan yang dihadirkan dirancang untuk menumbuhkan kerja sama, sportivitas, serta kepercayaan dalam dinamika rumah tangga Islami dan kehidupan berjamaah.
Anak-anak, hingga orang tua semua berbaur dalam keceriaan yang bermakna. Kegiatan ini menyimbolkan pentingnya keluarga sebagai pondasi utama dalam membangun kekuatan dakwah. Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah ﷺ, keluarga adalah madrasah pertama dalam membentuk generasi yang bertauhid, berilmu, dan berakhlak.
“Dari keluarga yang shalih akan lahir kader yang tangguh. Dari rumah tangga yang kokoh akan tumbuh masyarakat madani”
Acara Utama: Standarisasi Interaksi dalam Bingkai Manhaj Nabawi
Menjelang pertengahan hari, seluruh peserta berkumpul di Masjid Syifa’ussudur untuk mengikuti acara utama Silaturahmi Syawal. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua DPW Hidayatullah Riau, Ustadz Suheri Abdullah, M.M.. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Syawal adalah bulan konsolidasi ruhiyah dan strategis, tempat semua elemen dakwah kembali menyusun barisan dan menyamakan visi.
Beliau juga menyoroti pentingnya standarisasi dalam interaksi jamaah, baik di tingkat internal struktur, maupun dalam pelayanan kepada umat. Standarisasi dimaksud mencakup aspek adab, komunikasi, mekanisme kerja, hingga koordinasi program lintas departemen.
“Kita tidak bisa melangkah jauh tanpa arah yang jelas. Dan kita tidak bisa bergerak bersama tanpa interaksi yang terstandar. Inilah saatnya kita menyatukan cara pandang dan cara bertindak”
Kemudian acara dilanjutkan dengan tausyiah oleh Ustadz Ali Imran, M.Pd., selaku Ketua Departemen Organisasi dan HAL. Dalam tausyiahnya, beliau mengajak seluruh struktur untuk mengutamakan ketertiban dan disiplin jama’ah sebagai tanda keberhasilan tarbiyah. Beliau menguraikan bahwa dalam sejarah peradaban Islam, kemenangan selalu diawali dengan keteraturan.
“Tanpa interaksi yang tertib dan terarah, kita hanya menjadi kerumunan. Tapi dengan manhaj dan standar yang baku, kita akan menjadi barisan yang kuat dan solid, seperti bangunan yang kokoh”
Acara ini turut dihadiri oleh PW Mushida Riau, PD Mushida se-Riau, serta Ummahat dan Annisa Hidayatullah se-Riau sebagai peserta penuh. Meski tidak memberikan penyampaian khusus, keberadaan mereka memberi makna tersendiri terhadap pentingnya peran Muslimat dalam mengawal keluarga dan peradaban.
Silaturahmi Internal PW Mushida Riau: Konsolidasi Muslimat, Penguat Barisan Peradaban
Setelah pelaksanaan salat Ashar berjamaah, PW Mushida Riau mengadakan sesi silaturahmi internal di Musholla Putri Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai. Acara ini dihadiri oleh seluruh unsur Ummahat dan Annisa dari setiap PD Mushida se-Riau. Dalam suasana yang khidmat dan penuh kekeluargaan, para peserta saling berbagi semangat, pengalaman, dan rencana penguatan program keummatan.
Sesi ini menjadi forum penguatan ruhiyah dan pemantapan peran strategis perempuan dalam membangun peradaban dari rumah tangga. Pembinaan yang terarah terhadap kaum ibu dan remaja putri dinilai sebagai pilar penting dalam menjaga keberlangsungan tarbiyah jamaah lintas generasi.
Outbond Jejak Rasul: Belajar Sirah dalam Gaya yang Menyenangkan
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, panitia menyelenggarakan Outbond Jejak Rasul (OJR). Kegiatan ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak TK/RA & SD/MI (Kelas Rendah) sebagai sarana edukatif yang menyenangkan dan penuh makna. Para peserta dibagi dalam kelompok kecil untuk mengikuti pos-pos yang menyimulasikan peristiwa bersejarah dalam kehidupan Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Setiap pos menyajikan pelajaran tentang kesabaran, keberanian, pengorbanan, serta kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kegiatan ini bertujuan menanamkan karakter nabawi secara aktif dan aplikatif kepada generasi penerus dakwah.
“Anak-anak bukan hanya perlu ilmu, mereka butuh keteladanan dan pengalaman ruhani. Outbond ini menjawab kebutuhan itu dalam bentuk yang menyenangkan”
Penutup: Doa Bersama & Harapan Jama’ah
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu asatidz. Doa ini menjadi munajat bersama agar pertemuan yang penuh berkah ini menjadi bekal untuk melanjutkan perjalanan dakwah dengan hati yang bersatu dan langkah yang rapi.
اللَّهُمَّ اجْمَعْ كَلِمَتَنَا، وَوَحِّدْ صُفُوفَنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي جُهُودِنَا، وَاجْعَلْ هَذَا اللِّقَاءَ فِي مِيزَانِ حَسَنَاتِنَا.
“Ya Allah, satukan kalimat kami, kokohkan barisan kami, berkahilah seluruh usaha kami, dan jadikanlah pertemuan ini sebagai pemberat amal kebaikan kami di akhirat kelak.”
Peneguhan Arah, Penyatuan Langkah
Acara ini meneguhkan kembali bahwa keluarga besar Hidayatullah Riau adalah satu tubuh, satu hati, dan satu arah dalam mewujudkan masyarakat madani. Dengan semangat Syawal dan bimbingan manhaj nabawi, interaksi kita tak hanya terstruktur secara administratif, tapi juga terbingkai dalam akhlak dan adab Islam yang mulia.
–
(Abu Aseela)