SEJARAH SINGKAT
Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai terletak di Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Provinsi Riau. Didirikan pada tanggal 26 Desember 1989. Mulanya lokasi ini berupa semak belukar jauh dari rumah penduduk. Tanah ini diberikan oleh beberapa orang simpatisan Pesantren seluas + 2,8 Ha. dan diserahkan pengelolaannya kepada Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai dengan asumsi bahwa Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai harus memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim, piatu, dan dhu’afa.
Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai adalah salah satu cabang dari Pondok Pesantren Hidayatullah yang berpusat di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Pesantren yang lahir karena rasa keprihatinan yang mendalam melihat kondisi masyarakat saat itu, dimana anak-anak yatim, piatu, dan dhu’afa usia sekolah, tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak sebagaimana anak-anak dari keluarga mampu karena keterbatasan biaya. Rasa keprihatinan inilah yang melatarbelakangi didirikannya Pondok Pesantren Hidayatullah dengan tujuan dapat menampung dan mendidik anak-anak yatim, piatu, dan dhu’afa yang terancam putus sekolah agar tetap mengenyam pendidikan yang layak.
Awal kehadiran Pondok Pesantren Hidayatullah di Dumai, bermula dari dua orang petugas yang dikirim dari Balikpapan untuk merintis pendirian Pesantren pada tahun 1987. Dari menumpang di rumah jama’ah, tinggal di masjid, hingga menempati rumah kontrakan, petugas Hidayatullah terus menjalin silaturrahim kepada masyarakat sambil sesekali memberi pengajian dan pembinaan kepada masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang tertarik. Namun beberapa tahun bertugas di Dumai, Ust. Amin Mahmud dan Ust. Sarbini Natsir belum juga mendapatkan lokasi untuk mendirikan Pesantren.
Kemudian pada tahun 1990, dari Balikpapan dikirim kembali Ust. Abdul Qodir Jailani dengan didampingi santri-santri dari Hidayatullah Balikpapan (Ismail, Aziz Muslim, M. Sulton, Ahmad MS, Aqib Junaidi dan Mustaqim Dalang) dan mereka memperkenalkan misi dari tugas yang mereka pikul kepada masyarakat Dumai. Sudah barang tentu tantangan, rintangan, suka, dan duka mengisi perjalanan dakwah mereka di pesisir Timur Sumatera ini.
Akhirnya sejak saat itu, dimulailah segala aktivitas kelembagaan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berangkat dari nol dengan segenggam keyakinan. Namun perlahan tapi pasti janji Allah SWT mulai terbukti. Satu demi satu para pendukung (Anshar) mulai berdatangan mengulurkan tangannya. Mulai dari Bapak H. Basri St. Panglimo (Karyawan Pertamina RU II Dumai) yang saat itu mencoba mengawali penyerahan tanah waqaf seluas + 1 Ha yang kemudian disusul oleh rekan-rekan seperusahaannya, mereka itu adalah Bapak H. Bahar, Bapak H. Daroni, Bapak H. Kateni. Sehingga terkumpullah areal kampus seluas + 2,8 Ha, dan menjadi lokasi kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai hingga saat ini.
Disinilah para santri Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai belajar dan dibina, tak kenal lelah untuk terus membangun fasilitas pondok hingga sekarang. Berkat kerja keras para pengurus dan santri, serta bantuan semua pihak, lokasi yang tadinya semak belukar pelan-pelan dirubah menjadi kampus yang asri (Islamic Green Village), dengan segala suka dukanya yang begitu mengesankan dan sukar dilupakan, dimulai dengan membangun gubuk darurat, pelan-pelan kini berubah menjadi semi permanen dan permanen.
Adapun secara berturut-turut, petugas yang pernah memimpin Pondok Pesantren Hidayatullah Dumai adalah sebagai berikut :
- Ust. Amin Mahmud dan Ust. Sarbini Natsir (1987 – 1990)
- Ust. Abdul Qodir Jailani (1990 – 1995)
- Ust. Ainur Rofiq Fadlan (1995 – 1996)
- Ust. Abdurrahman S. (1996 – 1997)
- Ust. Afifuddin Bakri (1997 – 2006)
- Ust. Sriyono (2006 – 2007)
- Ust. Shofyan Budhi (2007 – 2013)
- Ust. Muskaldi Indra, S.Pd (2013 – 2016)
- Ust. Drs. M. Ali Hermawan (2016 – 2019)
- Ust. Hery Kusmiran, S.E (2019 – 2021)
- Ust. Bunyamin, S.Sos.I (2021 – Sekarang)